music

Free Music Sites
Free Music Online

free music at divine-music.info

Senin, 18 Februari 2013

Penyalahgunaan Narkotika


Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini sudah sampai pada tingkat yang sangat memperihatinkan dan mengancam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan data yang ada pada BNN menunjukkan bahwa, masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia telah merambah sebagian besar masyarakat, dimana tidak ada satupun kabupaten / kota yang terbebas dari masalah Narkoba bahkan sudah sampai ke tingkat pedesaan / kelurahan, sehingga narkoba dikatan sebagai musuh bangsa.

Mengapa bahaya narkoba menjadi musuh besar bangsa ? Karena Narkoba ternyata telah menyebabkan 50 orang meninggal secara sia – sia setiap harinya  atau 16.000 orang pertahun. Dan peredaran barang haram yang kian gencar dan marak ini juga membuat bangsa ini mengalami kerugian ekonomi yang begitu besar. Setiap tahun nilai keruguan yang harus ditanggung bangsa ini akibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba terus melonjak.

Berdasarkan Laporan Survai Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia : Studi Kerugian Ekonomi dan Sosial Akibat narkoba Tahun 2008 yang dilakukan BNN dengan Pusat Penelitian Kesehatan UI, kerugian biaya ekonomi akibat narkoba pada tahun 2008 mencapai Rp. 32,4 trilyun.

Sementara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkirakan angka kerugian akibat narkoba pada tahun 2008 mencapai Rp. 39 trilyun. Kerugian tersebut termasuk kerugian pribadi sebesar Rp. 34, 8 trilyun dan kerugian social yang diderita Negara sebesar Rp. 4,4 trilyun.

Masih menurut hasil studi BNN dan UI, angka kerugian akibat narkoba pada tahun 2013 (dengan prediksi tingkat inflasi sebesar enam persen) diperkiraan akan melonjak hamper dua kali lipat, yakni Rp. 57 trilyun. PPATK malah memprediksi, kerugian ekonomi akibat narkoba pada 2013 mendatang bisa menyentuh angka Rp. 60 trilyun.

Jika penanganan dan penanggulangan masalah ini ditangani secara serius, maka potensi kerugian ekonomi yang terjadi akan jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

Guna mencegah berkembangnya maslah narkoba dan mewujudkan cita – cita Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015, BNNK saat ini telah membangun sebuah strategi berupa memperluas jaringan komunikasi yang berbasis masyarakat. BNNK juga merangkul serta melakukan kerjasama dengan elemen – elemen lain yang dinilai potensial dalam melaksanakan P4GN.

Kerjasama dengan elemen – elemen lain itu dilakukan dengan membangun  jaringan berbasis keluarga, berbasis sekolah, berbasis tempat kerja, berbasis institusi, berbasis organisasi dan berbasis masyarakat. Juga menggelar berbagai macam lomba sebagai sarana untuk mensosisalisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba.

Upaya nyata lainnya yang telah dilakukan BNNK saat ini ialah dengan menggandeng pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membongkar dan memutus rantai peredaran narkoba di tanah air.

Berbagai upaya untuk melaksanakan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sudah banyak dilakukan oleh Pemerintah khususnya melalui organisasi forum seperti BNNK selaku vocal point dalam penanganan masalah Narkoba dan juga bersama – sama dengan LSM dan potensi masyarakat lainnya yang peduli terhadap permasalahan Narkoba, akan tetapi upaya penanggulangan yang dilakukan hingga saat ini belum mampu menjawab kebutuhan di lapangan.



SITUASI DAN KONDISI KOTA BALIKPAPAN
Secara Geografis Kota Balikpapan merupakan lahan yang sangat potensial untuk terjadinya masalah Penyalahgunaan Narkoba. Karena Balikpapan merupakan daerah yang terbuka dan menjadi pintu gerbang para imigran untuk masuk ke Kalimantan Timur, sehingga posisi strategis tersebut disamping berdampak baik dalam mendorong pertumbuhan pembangunan di Kota Balikpapan, dan juga sekaligus menjadi faktor pendorong terjadinya permasalahan sosial seperti masalah Narkotika, yang situasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

1.     Kota Balikpapan merupakan daerah interland atau kota transit karena merupakan lintas batas antar provinsi.
2.    Penduduk Balikpapan sangat heterogen dan banyak pekerja imigran (pendatang) yang tinggal di Kota Balikpapan.
3.     Perkembangan Kota Balikpapan yang cukup pesat sehingga mempunyai dampak yang positif dan negatif.
4.    Banyak perusahaan asing sehingga banyak tenaga kerja asing yang tinggal di Kota Balikpapan.

Berdasarkan data dalam pengungkapan kasus dilapangan, Kota Balikpapan berada pada posisi kedua untuk Kalimantan  Timur setelah Kota Samarinda. Dalam Tujuh tahun terakhir dari tahun 2005 sampai 2011, kasus Narkoba selalu menunjukan peningkatan yakni pada tahun 2005 sebanyak 57 kasus dengan 92 tersangka, tahun 2006 sebanyak 97 kasus dengan 131 tersangka, tahun 2007 sebanyak 102 kasus dengan 152 tersangka, tahun 2008 sebanyak 117 kasus dengan 148 tersangka, tahun 2009 telah terungkap sebanyak 130 kasus  dengan 178 tersangka, dan pada tahun 2010 sebanyak 138 kasus dengan 190 tersangka, dan pada tahun 2011 terdapat 87 kasus dengan jumlah tersangka 106, sedangkan pada tahun 2012 terdapat 138 kasus dengan jumlah tersangka 182.





Tabel Perkembangan Kasus dan Tersangka Narkotika Di Balikpapan
NO
TAHUN
KASUS
TERSANGKA
PROSENTASE KASUS
PROSENTASE TERSANGKA
 1
2005
57
92


2
2006
97
131
Naik 70,1 %
Naik 42,3 %
3
2007
102
152
Naik 5,1 %
Naik 16 %
4
2008
117
148
Naik 14,7 %
Turun 2,6 %
5
2009
130
178
Naik 11,1 %
Naik 20,2 %
6
2010
138
190
Naik 6,1 %
Naik 6,7 %
7
2011
87
106
Turun 36,9 %
Turun 44,2 %
8
DES' 2012
138
182
Naik 58,6 %
Naik 71,6 %


Tabel Jenis Barang Bukti (Narkotika)
NO
TAHUN
GANJA (GR)
PUTAW (GR)
EXTACY (BTR)
SABU (GR)
L12 (BTR)
LL (BTR)
MIRAS
1
2005







2
2006
88,31
…….
31
29,6
42,15
98.192

3
2007
522,8
1,2
24
44,96
335
28.344

4
2008
721,8
2,2
18
42,15
71
30.077

5
2009
2.470,4
0,6
1
33,19
…….
173.175

6
2010
8,867,60
…….
…….
50,5
…….
33.378

7
2011
61,3
…….
…….
108,79
…….
67.743

8
DES' 2012
951,4
…….
561
1.288
…….
79. 397
2000 Ltr.
Sumber : Satreskoba Polres Balikpapan



Dari data table diatas dapat dilihat :
Jumlah Kasus                    : 138 Kasus
Jumlah Tersangka             : 182 Orang
WNI                                : 182 Orang
WNA                               : 0
Laki – Laki                        : 158 Orang
Perempuan                        :   24 Orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar